Sunday, February 26, 2012

Nikmat dan Syria

Menutup mata dari melihat dunia

Dunia ini penuh dengan kengerian yang bertimpa-timpa.

Satu persatu tanah-tanah itu dilimpahi darah

Air mata bagaikan hujan

Membasahi pipi mereka

Apalagi yang ingin dikatakan?

Apalagi yang dapat diucap?

Lidah bagaikan kelu

Melihat satu persatu nyawa terbang tanpa harga

Mereka ini saudara kita!

Nikmat apakah yang diberikan padaku

Sehingga aku disini tenang sekali

Belajar, bermain,

Padahal mereka berjuang, berperang!

Nikmat apakah ini ya Allah

Bila tidurku tidak terganggu,

Padahal mereka entahkan tidur atau tidak?

Nikmat apakah ini ya Allah,

Bila aku saling bertukar pakaian

Padahal mereka habis sumber bekalan?

Semua nikmat ini ya Allah,

Aku takut akan ditanyakan kelak

Semua nikmat ini ya Allah,

Mampukah aku beralasan?

Rasa berdosa tak melakukan apa-apa

Rasa bersalah hidup mewah

Semua nikmat2 ni, mahu bawaku kemana ya Allah?

Bantu Mereka!

Tuesday, February 14, 2012

Doakan Syria




Tiada kata terucap.

Ya Allah, bantulah mereka..
Ribuan mati disembelih dan dibom oleh rejim Syria yang tak berperikemanusiaan.

Tolong doakan mereka!

Sunday, February 5, 2012

Coretan Cintaku..


Dia pernah mencintaimu.


Lidah terkelu saat perkataan itu menerpa penglihatan. Subhanallah, masyaAllah. Kepala tunduk. Sebak memenuhi ruang.


Bukan pertama kali perkataan itu menerjah ruang pemikiran. Bukan pertama kali juga aku mendengar perkataan sebegitu.


Dia pernah mencintaimu.


Subhanallah. Maha Puji Allah. Ya Allah, Kau telah menciptakan manusia sebegini hebat. Mencintai manusia lainnya lebih dari dirinya. Khudwah hasanah yang terbesar dalam Islam. Model terunggul seluruh alam.


Dia pernah mencintaimu.


Hakikatnya, sayu hati mendengar kalimah itu. Insan hebat dambaan ummat itu mencintai manusia yang tidak pernah ditemui. Manusia yang disebutnya sebagai 'Ikhwannya'. Manusia yang juga sama sekali tak pernah bertemu dengannya tetapi mencintainya.

Keterbalikan cinta ini mengundang pelik, tapi perasaannya harmoni sekali. Rasa yang hadir dari hati itu, manakan boleh diungkap dengan kata-kata? Sayu, rindu, kasih, bercampur-baur. Rindu akan sebuah pertemuan.


Dia mencintaimu. Tulus.


Air mata sudah bergenangan. Hati sebak. Mulut tidak terkata. Ada orang mencintai kita dengan sebenar cinta. Masakan hati langsung tak terusik, akal tak menerima?


Ada orang yang mencintai kita. Sebelum kita jejak dimuka bumi lagi.
Ada orang yang saban waktu mendoakan kita dengan doa mustajabnya.
Ada orang yang akhir harinya merisaukan keadaan kita yang belum pernah ditemuinya.

Percayalah, ada orang yang pernah buat semua itu untuk kita.


Yakinlah, ada orang yang sayang dan kasihkan kita.


Adakah hatimu tak bergetar dengan getaran cintanya?


Tangan mengesat hidung yang mula berair.

Dia pernah mencintaimu.


Ya Allah..


Aku tak tau sama ada aku adalah antara golongan yang dirindui Rasulullah itu. Sungguh. Aku tak tahu. Tapi aku sangat berharap agar aku adalah 'saudara' yang dirindui itu. Sangat.

Kalau ditanya perasaanku, terus terang aku katakan aku tak tahu cinta yang bakal aku balas sehebat cintanya.

Hati yang bakal aku beri, sesuci hatinya.

Rindu yang aku kirimkan sehebat rindunya.


Rasa tak layak untuk mengatakan cinta, rindu, kasih padanya. Sungguh.


Tapi untuk menggalas tanggungjawabnya,
Penerus usahanya,
Pengamal sunnah-sunnahnya,
Penyampai kata-katanya,
Mencontohi tauladan dan khudwahnya..


Aku tengah berusaha. Walau mungkin tak sempurna. Walau mungkin tak sehebat mana.

Agar suatu hari nanti bakal kusiapkan cinta.

Hanya untuk Allah dan dia.

Insya Allah.



Ya Rasulullah, Kau tinggalkan kami warisan yang abadi.
Dan bersaksilah sesungguhnya kami merinduimu~




Photobucket